Senin, 18 Juni 2012

Filosofi Topeng Cirebon


SUDAH lama tari Topeng Cirebon mengundang tanda tanya akibat daya pesonanya yang tinggi, tidak saja di Indonesia tetapi juga di luar negeri. Tari Panji, yang merupakan tarian pertama dalam rangkaian Topeng Cirebon, adalah sebuah misterium. Sampai sekarang belum ada koreografer Indonesia yang mampu menciptakan tarian serupa untuk menandinginya. Tarian Panji seolah-olah “tidak menari”. Justru karena tariannya tidak spektakuler, maka ia merupakan sejatinya tarian, yakni perpaduan antara hakiki gerak dan hakiki diam. Bagi mereka yang kurang peka dalam pengalaman seni, tarian ini akan membosankan. Tarian kok tidak banyak gerak? Bukankah hakikat tari itu memang gerak (tubuh)?
Inilah teka-teki Tarian Panji dalam Topeng Cirebon. Bagaimana penduduk desa mampu menciptakan tarian semacam itu? Penduduk desa yang tersebar di sekitar Cirebon hanyalah pewaris dan bukan penciptanya. Penduduk desa ini adalah juga penerus dari para penari Keraton Cirebon yang dahulu memeliharanya. Ketika Raja-raja Cirebon diberi status “pegawai” oleh Gubernur Jenderal Daendels, dan tidak diperkenankan memerintah secara otonom lagi, maka sumber dana untuk memelihara semua kesenian Keraton tidak dimungkinkan lagi. Para abdi dalem Keraton terpaksa dibatasi sampai yang amat diperlukan sesuai dengan “gaji” yang diterima Raja dari Pemerintah Hindia Belanda.
Begitulah penari-penari dan penabuh gamelan Keraton harus mencari sumber hidupnya di rakyat pedesaan. Topeng Cirebon yang semula berpusat di Keraton-keraton, kini tersebar di lingkungan rakyat petani pedesaan. Dan seperti umumnya kesenian rakyat, maka Topeng Cirebon juga dengan cepat mengalami transformasi-transformasi. Proses transformasi itu berakhir dengan keadaannya yang sekarang, yakni berkembangnya berbagai “gaya” Topeng Cirebon, seperti Losari, Selangit, Kreo, Palimanan dan lain-lain.
Untuk merekonstruksi kembali Topeng Cirebon yang baku, diperlukan studi perbandingan seni. Berbagai gaya Topeng Cirebon tadi harus diperbandingkan satu sama lain sehingga tercapai pola dan strukturnya yang mendasarinya. Dengan metode demikian, maka akan kita peroleh bentuk yang mendekati “aslinya”. Namun metode ini tak dapat dilakukan tanpa berbekal dasar filosofi tariannya.
Dari mana filsafat tari Topeng Cirebon itu dapat dipastikan? Tentu saja dari serpihan-serpihan tarian yang sekarang ada dan dipadukan dengan konteks budaya munculnya tarian tersebut. Konteks budaya Topeng Cirebon tentu tidak dapat dikembalikan pada budaya Cirebon sendiri yang sekarang. Untuk itu diperlukan penelusuran historis terhadapnya.
Siapakah Empu pencipta tarian ini? Sampai kiamat pun kita tak akan mengetahuinya, lantaran masyarakat Indonesia lama tidak akrab dengan budaya tulis. Meskipun budaya tulis dikenal di Keraton-keraton Indonesia, tetapi tidak terdapat kebiasaan mencatat pencipta-pencipta kesenian, kecuali dalam beberapa karya sastranya saja.
Di zaman mana?
Kalau pencipta tidak dikenal, sekurang-kurangnya di zaman mana Topeng Cirebon ini telah ada? Kepastian tentang ini tidak ada. Namun ada dugaan bahwa di zaman Raja Majapahit, Hayam Wuruk, tarian ini sudah dikenal. Dalam Negarakertagama dan Pararaton dikisahkan raja ini menari topeng (kedok) yang terbuat dari emas. Hayam Wuruk menarikan topeng emas (atapel, anapuk) di lingkungan kaum perempuan istana Majapahit. Jadi Tari topeng Cirebon ini semula hanya ditarikan para raja dengan penonton perempuan (istri-istri raja, adik-adik perempuan raja, ipar-ipar perempuan raja, ibu mertua raja, ibunda raja).
Dengan demikian dapat diduga bahwa Topeng Cirebon ini sudah populer di zaman Majapahit antara tahun 1300 sampai 1400 tarikh Masehi. Mencari dasar filosofi tarian ini harus dikembalikan pada sistem kepercayaan Hindu-Budha-Jawa zaman Majapahit. Tetapi mengapa sampai di Keraton Cirebon? Setelah jatuhnya kerajaan Majapahit (1525), tarian ini rupanya dihidupkan oleh Sultan-sultan Demak yang mungkin mengagumi tarian ini atau memang dibutuhkan dalam kerangka konsep kekuasaan yang tetap spiritual. Dalam babad dikisahkan bahwa Raden Patah menari Klana di kaki Gunung Lawu di hadapan Raja Majapahit, Brawijaya. Ini justru membuktikan bahwa Topeng Cirebon erat hubungannya dengan konsep kekuasaan Jawa. Bahwa hanya Raja yang berkuasa dapat menarikan topeng ini, ditunjukkan oleh babad, yang berarti kekuasaan atas Jawa telah beralih kepada Raden Patah, dan Raja Majapahit hanya sebagai penonton.
Dari Demak tarian ini terbawa bersama penyebaran pengaruh politik Demak. Demak yang pesisir ini memperluas pengaruh kekuasaan dan Islamisasinya di seluruh daerah pesisir Jawa, yang ke arah barat sampai di Keraton Cirebon dan Keraton Banten. Inilah sebabnya berita-berita Belanda menyebutkan keberadaan tarian in di Istana Banten. Banten dan Cirebon, sedikit banyak membawa kebudayaan Jawa-Demak, terbukti dari penggunaan bahasa Jawa lamanya. Sedangkan Demak sendiri dilanjutkan oleh Pajang yang berada di pedalaman, kemudian digantikan oleh Mataram yang juga di pedalaman.
Topeng Majapahit ini, dengan demikian, hanya hidup di daerah pesisir Jawa Barat, sedangkan di Jawa pedalaman topeng tidak hidup kecuali bentuk dramatik lakon Panjinya. Kalau topeng tetap hidup dalam fungsi ritualnya, tentunya juga berkembang di kerajaan-kerajaan Islam Jawa pedalaman. Rupanya topeng dipelihara di Jawa Barat karena pesona seninya. Topeng sangat puitik dan kurang mengacu pada mitologi Panji yang hinduistik. Topeng lebih dilihat sebagai simbol yang mengacu pada realitas transenden. Inilah sebabnya sultan-sultan di Jawa Barat yang kuat Islamnya masih memelihara kesenian ini.
Topeng Cirebon adalah simbol penciptaan semesta yang berdasarkan sistem kepercayaan Indonesia purba dan Hindu-Budha-Majapahit. Paham kepercayaan asli, di mana pun di Indonesia, dalam hal penciptaan, adalah emanasi. Paham emanasi ini diperkaya dengan kepercayaan Hindu dan Budha. Paham emanasi tidak membedakan Pencipta dan ciptaan, karena ciptaan adalah bagian atau pancaran dari Sang Hyang Tunggal.
Siapakah Sang Hyang Tunggal itu? Dia adalah ketidak-berbedaan. Dalam diriNya adalah ketunggalan mutlak. Sedangkan semesta ini adalah keberbedaan. Semesta itu suatu aneka, keberagaman. Dan keanekan itu terdiri dari pasangan sifat-sifat yang saling bertentangan tetapi saling melengkapi. Pemahaman ini umum di seluruh Indonesia purba, bahkan di Asia Tenggara dan Pasifik. Dan filsuf-filsuf Yunani pra-Sokrates, filsuf-filsuf alam, juga mengenal pemahaman ini. Boleh dikatakan, pandangan bahwa segala sesuatu ini terdiri dari pasangan kembar yang saling bertentangan tetapi merupakan pasangan, adalah universal manusia purba.
Mengandung semua sifat ciptaan
Sang Hyang Tunggal Indonesia purba ini mengandung semua sifat ciptaan. Karena semua sifat yang dikenal manusia itu saling bertentangan, maka dalam diri Sang Hyang Tunggal semua pasangan oposisi kembar tadi hadir dalam keseimbangan yang sempurna. Sifat-sifat positif melebur jadi satu dengan sifat-sifat negatif. Akibatnya semua sifat-sifat yang dikenal manusia berada secara seimbang dalam diriNya sehingga Sifat itu tidak dikenal manusia alias Kosong mutlak. Paradoksnya justru Kosong itu Kepenuhan sejati karena Dia mengandung semua sifat yang ada. Kosong itu Penuh, Penuh itu Kosong, itulah Sang Hyang Tunggal itu. Di dalamNya tiak ada perbedaan, tunggal mutlak. Di Cina purba, Sang Hyang Tunggal ini disebut Tao.
Topeng Cirebon menyimbolkan bagaimana asal mula Sang Hyang Tunggal ini memecahkan diriNya dalam pasangan-pasangan kembar saling bertentangan itu, seperti terang dan gelap, lelaki dan perempuan, daratan dan laut. Dalam tarian ini digambarkan lewat tari Panji, yakni tarian yang pertama. Tarian Panji ini merupakan masterpiece rangkaian lima tarian topeng Cirebon. Tarian Panji justru merupakan klimaks pertunjukan. Itulah peristiwa transformasi Sang Hyang Tunggal menjadi semesta. Dari yang tunggal belah menjadi yang aneka dalam pasangan-pasangan.
Inilah sebabnya kedok Panji tak dapat kita kenali secara pasti apakah itu perwujudan lelaki atau perempuan. Apakah gerak-geriknya lelaki atau perempuan. Kedoknya sama sekali putih bersih tanpa hiasan, itulah Kosong. Gerak-gerak tariannya amat minim, namun iringan gamelannya gemuruh. Itulah wujud paradoks antara gerak dan diam. Tarian Panji sepenuhnya sebuah paradoks. Inilah kegeniusan para empu purba itu, bagaimana menghadirkan Hyang Tunggal dalam transformasinya menjadi aneka, dari ketidakberbedaan menjadi perbedaan-perbedaan. Itulah puncak topeng Cirebon, yang lain hanyalah terjemahan dari proses pembedaan itu.
Empat tarian sisanya adalah perwujudan emanasi dari Hyang Tunggal tadi. Sang Hyang Tunggal membagi diriNya ke dalam dua pasangan yang saling bertentangan, yakni “Pamindo-Rumyang”, dan “Patih-Klana”. Inilah sebabnya kedok “Pamindo-Rumyang” berwarna cerah, sedangkan “Patih-Klana” berwarna gelap (merah tua).
Gerak tari “Pamindo-Rumyang” halus keperempuan-perempuanan, sedangkan Patih-Klana gagah kelaki-lakian. Pamindo-Rumyang menggambarkan pihak “dalam” (istri dan adik ipar Panji) dan Patih-Klana menggambarkan pihak “luar”. Terang dapat berarti siang, gelap dapat berarti malam. Matahari dan bulan. Tetapi harus diingat bahwa semuanya itu adalah Panji sendiri, yang membelah dirinya menjadi dua pasangan saling bertentangan sifat-sifatnya. Inilah sebabnya keempat tarian setelah Panji mengandung unsur-unsur tarian Panji. Untuk hal ini orang-orang tari tentu lebih fasih menjelaskannya.
Topeng Panji menyimbolkan peristiwa besar universal, yakni terciptanya alam semesta beserta manusia ini pada awal mulanya. Topeng Panjing atau topeng Cirebon ini mengulangi peristiwa primordial umat manusia, bagaimana “penciptaan” terjadi. Tidak mengherankan kalau di zaman dahulu hanya ditarikan oleh para raja. Raja mewakili kehadiran Sang Hyang Tunggal itu sendiri, karena dalam paham kekuasaan Jawa, Raja adalah Dewa itu sendiri, yang dikenal dengan paham dewa-Raja.
Topeng Cirebon adalah gambaran sangat puitik tentang hadirnya alam semesta serta umat manusia. Sang Hyang Tunggal yang merupakan ketunggalan mutlak tanpa pembedaan, berubah menjadi keanekaan relatif yang sangat berbeda-beda sifatnya. Tari Panji adalah tarian Sang Hyang Tunggal itu sendiri, dan tarian-tarian lainnya yang empat adalah perwujudan dari emanasi diriNya menjadi pasangan-pasangan sifat yang saling bertentangan.
Topeng Cirebon adalah tarian ritual yang amat sakral. Tarian ini sama sekali bukan tontonan hiburan. Itulah sebabnya dalam kitab-kitab lama disebutkan, bahwa raja menarikan Panji dalam ruang terbatas yang disaksikan saudara-saudara perempuannya. Untuk menarikan topeng ini diperlukan laku puasa, pantang, semedi, yang sampai sekarang ini masih dipatuhi oleh para dalang topeng di daerah Cirebon.
Tarian juga harus didahului oleh persediaan sajian. Dan sajian itu bukan persembahan makanan untuk Sang Hyang Tunggal. Sajian adalah lambang-lambang dualisme dan pengesaan. Inilah sebabnya dalam sajian sering dijumpai bedak, sisir, cermin yang merupakan lambang perempuan, didampingi oleh cerutu atau rokok sebagai lambang lelaki. Bubur merah lambang dunia manusia, bubur putih lambang Dunia Atas. Cowek batu yang kasar sebagai lambang lelaki, dan uleg dari kayu yang halus sebagai lambang perempuan. Pisang lambang lelaki, buah jambu lambang perempuan. Air kopi lambang Dunia Bawah, air putih lambang Dunia Atas, air teh lambang Dunia Tengah. Sesajian adalah lambang keanekaan yang ditunggalkan.

Pondasi Cakar Ayam


Pondasi Cakar Ayam merupakan solusi tepat yang harus kita siapkan ketika kita memilih untuk membangun rumah yang mempunyai lebih dari dua lantai, hal ini sudah menjadi kebiasaan berdasarkan perhitungan beban yang dilakukan oleh konsultan teknik sipil. Membuat bangunan untuk hunian yang mempunyai lebih dari dua lantai lantai mungkin bukan impian atau keinginan kita, tetapi karena kondisi lokasi tempat yang terbatas sehingga kita mau tidak mau harus membuatnya. Pondasi Cakar Ayam didesain untuk dapat menahan bebeban bangunan yang cukup berat, metode pondasi ini menjadi pilihan yang tepat demi keamanan dan kenyamanan.
Pondasi Cakar Ayam sebenarnya adalah sebuah istilah atau sebutan sebuah konstruksi bangunan dasar bangunan yang menyerupai konsep “Cakar Ayam” atau Tapak Kaki Ayam kalau dilihat dari bentuknya, ditemukan oleh tokoh dari negara kita yaitu Prof Dr Ir Sedijatmo tahun 1961 sumber informasi dari wikipedia org. Dan yang lebih membanggakan bahwa Sistem Pondasi Cakar Ayam ini telah pula dikenal di banyak negara, bahkan telah mendapat pengakuan paten internasional di 11 negara, yaitu: Indonesia, Jerman Timur, Inggris, Prancis, Italia, Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman Barat, Belanda; dan Denmark.
Pada desain rumah minimalis yang akan saya bangun, sesuai dengan gambar rencana yang dibuat oleh konsultan teknik juga akan menggunakan Sistem Podasi Cakar Ayam. Hal ini karena dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu, keterbatasan lokasi tanah, peruntukan bangunan dan desain atau bentuk rumah impian yang diinginkan. Pondasi Cakar Ayam yang harus saya buat berdasarkan gambar desain pondasi sebanyak 16 titik, hal ini sesuai dengan bentuk desain rumah yang disetujui oleh konsultan.
gambar_denah_pondasi_cakar_ayam
Denah Rencana Pondasi Cakar Ayam
Membuat Pondasi Cakar Ayam memerlukan dana yang tidak sedikit, hal itu bisa dilihat dari bahan – bahan yang kita butuhkan. Untuk membuat rangka besi dan juga bahan – bahan yang kita gunakan untuk memasang Pondasi Cakar Ayam. Harga besi batangan biasa bukan besi ulir sangat tergantung dari jenis dan ukuranya, jangan heran ketika kita awam dibidang material bangunan lebih baik kita meminta orang yang bisa kita percaya untuk mengurus pembeliannya. Dipasaran bahan untuk membuat  Pondasi Cakar Ayam khususnya besi dari jenisnya saja sangat beragam, sebagai contoh besi ukuran diameter 10 mm memiliki jenis seperti KSTY, TI, KYT dan masih banyak lagi sebutan lainnya. Ada istilah besi banci yaitu besi yang berukuran kurang dari aslinya (jika tertulis disana diameter 10 mm kenyataannya hanya 8-9 mm), selain besi banci ada juga besi Cas yaitu jenis besi yang sesuai dengan ukurannya.
Pondasi Cakar Ayam adalah pilihan yang tepat untuk menopang beban bangunan yang telah teruji.


Read more: http://satriamadangkara.com/pondasi-cakar-ayam/#ixzz1yDXoGOZt

PENGERTIAN DAN SEJARAH BETON BERTULANG

Definisi beton adalah batu batuan yang dicetak pada suatu wadah atau cetakan dalam keadaan cair kental yang dapat mengeras dengan baik.
Beton terdiri dari agregat halus, agregat kasar dan satu bahan pengikat.
Beton dalam keadaan keras, hanya mampu menahan gaya tekan saja.
Bahan pengikat yang dipakai umumnya adalah:
1. Portland cemen
2. Agregat kasar ( kerikil / kricak).
3. Agregat halus ( pasir ).

Besi tulangan dipergunakan untuk menahan gaya tarik ataupun geser. Umumunya dipergunakan baja.

Beton pertama kali di gunakan pada masa Romawi, yaitu dengan pecahan batu dengan semen Romawi. Adapun semen Romawi terbuat dari campuran kapur yang telah dibakar dan tanah puzzolan yang mengandung silikat dan dicampur dengan air.

Portlan cemen ditemukan oleh Joseph Aspdin (orang Inggris) pada tanggal 21 Oktober 1824.

Pada tahun 1861, Joseph Monier ( Perancis) menemukan konsep penulangan.
Jaring jaring besi ditemukan oleh Lambot (1850).

Tetapi pada prinsipnya , penemu beton bertulang adalah Monier dan mempatenkanya pada tahun 1867.

Pada tahun 1884 hak cipta Monier dijual pada perusahaan Freytag dan Heidschuch.

Pada tahun 1886 Koenen dari Jerman membuat perhitungan yang lebih meyakinkan.
Pada tahun 1892 di Perancis Hennebique menggunakan sengakng dan tulangan serong.


PERKEMBANGAN BETON BERTULANG

Peraturan peraturan beton bertulang :
1.A.C.I ( American Concrete Institude ) 
2. G.B.V (Gewapend Beton Voorscrifen )
3. United British Standart
4. Peraturan Beton Bertulang Indonesia tahun1955
5. Peraturan Beton Bertulang Indonesia tahun 1971 ( NI-2)
6. Peraturan Beton Bertulang SKSNI 1994 -03

Prinsip prinsip pembebanan dalam beton bertulang :
1. W.S.D yaitu teori elastisitas perbandingan antara modulus elastisitas baja dengan modulus elastisitas beton.
2. U.S.D yaitu cara perhitungan berdasarkan daya taha tertinggi dari bahan melawan momen lentur.

UNTUNG DAN RUGI PENGGUNAAN BETON BERTULANG

1. Keuntungan:
  • dapat dibentuk sesuai keinginan
  • tahan karat
  • tahan bakar
  • tidak ada pemeliharaan
  • tahan gempa
  • ukuran dapat lebih kecil
  • baik sebagai pondasi pada tanah yang jelek.
2. Kerugian:
  • Mutu beton tergantung pelaksanaan
  • tidak dapat dibongkar
  • tidak dapat dipindahkan
  • bongkaran tidak dapat dipakai
  • konstruksi berat
Demikian sedikit tentang sejarah beton bertulang. Semoga bermanfaat.

Pengertian Pondasi

Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya.

Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya.

Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi:
1. Keadaan tanah pondasi
2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure)
3. Keadaan daerah sekitar lokasi
4. Waktu dan biaya pekerjaan
5. Kokoh, kaku dan kuat

Umumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang bervariasi, berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain pengaruh muka air tanah mengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air meskipun jenis tanah sama.

Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai kuat dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan dibangunnya bangunan tersebut.
Suatu pondasi harus direncanakan dengan baik, karena jika pondasi tidak direncanakan dengan benar akan ada bagian yang mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian sekitarnya.

Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni :
1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar.
2. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.
3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.

Pengertian AutoCAD


AutoCAD merupakan sebuah program yang biasa digunakan untuk tujuan tertentu dalam menggambar serta merancang dengan bantuan komputer dalam pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi atau lebih dikenali sebagai “Computer-aided drafting and design program” (CAD). Program ini dapat digunakan dalam semua bidang kerja terutama sekali dalam bidang-bidang yang memerlukan keterampilan khusus seperti bidang Mekanikal Engineering, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan semua bidang yang berkaitan dengan penggunaan CAD.
Sistem program gambar dapat membantu komputer ini akan memberikan kemudahan dalam penghasilan model yang tepat untuk memenuhi keperluan khusus di samping segala informasi di dalam ukuran yang bisa digunakan dalam bentuk laporan, Penilaian Bahan (BOM), fungsi sederhana dan bentuk numerial dan sebagainya. Dengan bantuan sistem ini dapat menghasilkan sesuatu kerja pada tahap keahlian dan yang tinggi ketepatan di samping menghemat waktu dengan hanya perlu memberi beberapa petunjuk serta cara yang mudah.
Gambar yang dibentuk melalui program autocad dapt diubah bentuk-nya untuk keperluan grafik yang lain melalui beberapa format seperti DXF ( Data Exchanged File), IGES, dan SLD. Tambahan pula membantu program ini juga, berkemampuan untuk membentuk dan menganalisa model pepejal dalam kerja-kerja rekabentuk kejuruteraan. Untuk memenuhi keperluan yang lebih canggih, perisian ini mampu membawa pengguna mengautomasikan kerja-kerja penggunaan pengaturcaraan sokongan seperti LISP, dan ADS untuk membentuk arahan tambahan tersendiri.
Sebelum sesuatu kerja dilakukan, asas mengetahui sesuatu sistem perkomputeran beroperasi adalah penting bagi memudahkan segala kerja yang dilakukan supaya tidak timbul sebarang masalah sama ada sebelum atau selepas penggunaan sistem tersebut.Oleh itu, perkara asas yang perlu diketahui sebelum pengendalian sesuatu komputer adalah seperti pengetahuan dalam penggunaan sistem operasi (operating system), penggunaan “hardware” dan “software”.

Selasa, 12 Juni 2012

Rahmad Darmawan Mundur

December 18th, 2011
RD mundurRahmad Darmawan secara resmi telah mengumumkan mundur dari posisi sebagai pelatih timnas U-23 pada 13 Desember lalu. Setidaknya ada dua alasan yang saya tau, penyebab dari mundurnya RD. Pertama karena kegagalan memperoleh emas pada Sea Games 26 kemarin. Padahal Sea Games telah lewat, tapi mengapa kok baru sekarang keputusan itu diambil? Sehingga munculah alasan kedua, yaitu karena kisruh internal PSSI masih belum kunjung usai. Justru seolah muncul kembali perpecahan yang makin meruncing mengenai dualisme liga. ISL versus LPI. Dahulu ISL yang dinyatakan resmi oleh kepengurusan sebelumnya, kini keadaan berbalik.
Sebelum menyinggung tentang “kisruh” PSSI lebih jauh, saya hendak mengatakan jika kita patut berterimakasih kepada Rahmad Darmawan yang telah membawa prestasi timnas sampai sejauh ini. Meskipun tentu perjuangan belum usai dan masih panjang. Dan walaupun secara pribadi agak kecewa dengan keputusan beliau, tapi bisa dipahami kondisinya. Selamat berlibur untuk RD dan keluarga. Dan semoga rencana kursus kepelatihan yang hendak dilaksanakan bisa berjalan lancar :) .
RD berperan banyak dalam membentuk antusias masyarakat Indonesia untuk semakin mencintai sepakbola. Keputusan mundurnya memang tak bisa lepas pula dengan keputusan tidak diperbolehkannya pemain ISL bermain untuk timnas. Padahal pemain timnas yang di bawah asuhan RD selama ini berasal dari para pemain ISL dan juga LPI. Nah kan, jadi serba salah. Jika tetap bertahan, mungkin RD bisa saja akan semakin “terjebak” dalam kondisi serba tidak mengenakkan. Dilema, ke kanan salah, ke kiri bisa bermasalah :( .
Ah, rupanya harapan titik terang kepengurusan PSSI setelah Johar Arifin terpilih memang harus mengalami berbagai macam cobaan. Entah sampai kapan. Bahkan malam ini kabarnya diadakan pertemuan dari FPP, Forum Pengprov PSSI yang bernama Rapat Akbar Sepak bola Nasional (RASN) di Hotel Pullman, Jakarta. Tersiar kabar rencananya FPP akan menuntut KLB (Kongres Luar Biasa) PSSI. Sepertinya kondisi akan makin runyam kalau seperti ini terus-menerus. Tanda-tanda “kisruh” akan nampak lagi setelah pengurus PSSI kepemimpinan Johar Arifin terpilih, bisa terlihat dari “kejanggalan” awal yang terjadi ketika seolah tiba-tiba Alfred Riedl dipecat.
Jadi, akankah KLB PSSI benar-benar akan terjadi (lagi)? :( #miris
***
NOTE : sumber foto dari Tempo.co

 Malaysia 3–0 6–0 Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 1999
3 2 Agustus 1999 Berakas Track and Field Complex, Bandar Seri Begawan, Brunei  Malaysia 4–0 6–0 Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 1999
4 30 Oktober 1999 Phnom Penh, Cambodia  Kamboja 0–2 1–5 Kualifikasi Piala Asia AFC 2000
5 14 November 1999 Stadion Senayan, Jakarta, Indonesia  Hong Kong 3–1 3–1 Kualifikasi Piala Asia AFC 2000
6 20 November 1999 Stadion Senayan, Jakarta, Indonesia  Kamboja 6–1 9–2 Kualifikasi Piala Asia AFC 2000
7 20 November 1999 Stadion Senayan, Jakarta, Indonesia  Kamboja 7–2 9–2 Kualifikasi Piala Asia AFC 2000
8 8 April 2001 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Maladewa 5–0 5–0 Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002
9 29 April 2001 Stadion Olimpiade Nasional Phnom Penh, Phnom Penh, Cambodia  Kamboja 0–2 0–2 Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002
10 17 Desember 2002 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Kamboja 2–2 4–2 Piala Tiger 2002
11 17 Desember 2002 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Kamboja 3–2 4–2 Piala Tiger 2002
12 17 Desember 2002 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Kamboja 4–2 4–2 Piala Tiger 2002
13 23 Desember 2002 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Filipina 1–0 13–1 Piala Tiger 2002
14 23 Desember 2002 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Filipina 4–0 13–1 Piala Tiger 2002
15 23 Desember 2002 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Filipina 5–0 13–1 Piala Tiger 2002
16 23 Desember 2002 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Filipina 12–1 13–1 Piala Tiger 2002
17 27 Desember 2002 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Malaysia 1–0 1–0 Piala Tiger 2002
18 12 Februari 2004 Stadion Internasional Amman, Amman, Jordan  Yordania 0–1 2–1 Persahabatan
19 23 Agustus 2006 Stadion Shah Alam, Shah Alam, Malaysia  Malaysia 0–1 1–1 Turnamen Merdeka 2006
20 1 Juni 2007 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Hong Kong 2–0 3–0 Persahabatan
21 21 Juni 2007 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Jamaika 1–0 2–1 Persahabatan
22 21 Juni 2007 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Jamaika 2–1 2–1 Persahabatan
23 10 Juli 2007 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Bahrain 2–1 2–1 Piala Asia AFC 2007
24 25 April 2008 Stadion Siliwangi, Bandung, Indonesia  Yaman 1–0 1–0 Persahabatan
25 6 Juni 2008 Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Indonesia  Malaysia 1–0 1–1 Persahabatan
26 11 Juni 2008 Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Indonesia 22x20px Vietnam 1–0 1–0 Persahabatan
27 21 Agustus 2008 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Kamboja 0–7 0–7 Piala Kemerdekaan 2008
28 25 Agustus 2008 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Myanmar 4–0 4–0 Piala Kemerdekaan 2008
29 5 Desember 2008 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Myanmar 3–0 3–0 Piala Suzuki AFF 2008
30 7 Desember 2008 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Kamboja 0–4 0–4 Piala Suzuki AFF 2008
31 14 November 2009 Stadion Al Kuwait Sports Club, Kuwait City, Kuwait  Kuwait 0–1 2–1 Kualifikasi Piala Asia AFC 2011
32 21 November 2010 Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Indonesia  Timor Leste 5–0 6–0 Persahabatan
33 7 Desember 2010 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Thailand 1–1 2-1 Piala Suzuki AFF 2010
34 7 Desember 2010 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Thailand 2–1 2-1 Piala Suzuki AFF 2010
35 22 August 2011 Stadion Manahan, Surakarta, Indonesia  Palestina 3–1 4-1 Pertandingan persahabatan
36 22 August 2011 Stadion Manahan, Surakarta, Indonesia  Palestina 4–1 4-1 Pertandingan persahabatan

[sunting] Perjalanan karier

[sunting] Prestasi

[sunting] Prestasi Klub

[sunting] Prestasi Negara

[sunting] Prestasi Individu

[sunting] Statistics